Profile James LaBrie
Minggu, 28 Februari 2010Kevin James LaBrie lahir di Penetanguishene, Sebuah kota kecil di Kanada pada tanggal 5 Mei 1963. sejak kecil, James saat berumur 3 tahun, dia sering mendengarkan radio dan menyayikan lagu apapun yang terdengar dari radio tersebut. Diinspirasikan oleh ayahnya, dia kemudian mulai bernyanyi dan bermain drum pada awalnya saat berusia 5 tahun. dan pada saat berusia 10 tahun, dia berkuartet dengan ayahnnya dan paman juga adiknya bernyanyi di barber shop.
sebelum muda, dia sudah menyukai musik rock. Saat berusia 14 tahun, dia telah bermain di berbagai band sebagai vokal dan drum. Tetapi, James lebih memilih bernyanyi ketimbang bermain drum. saat dia berusia 18 tahun, dia memutuskan pindah ke Kanada.
Saat berusia 21 tahun, James berlatih vokal pada Rosemary Patricia Burns. Setelah banyak bergabung dengan beberapa band di Kanada. James kemudian menjadi vokalis pada band Winter's Rose, dimana juga bergabung dengan Atlantic Records, Label Dream Theater saat itu. lalu Pierre Paradis yang mengatur band Voi Vod, menawarkan solo project pada James di Aquarius record. kemudian dia memberitahu James bahwa ada nama band New York bernama Dream Theater melakukan audisi untuk mencari vokalis, kemudian James mengikutinnya dan diterima, itulah sejarah LaBrie bergabung dengan Dream Theater pada 1992, dimana album pertama LaBrie bersama Dream theater ialah Images and Words.
Sampai saat ini, Labrie telah banyak menciptakan lagu untuk Dream Theater seperti Anna Lee(Falling Into Infinity), Vacant(Train Of Thought), Blind Faith(six degree of Inner Turbulance), Sacrified Son(Octavarium).
Dan dia tetap tinggal di Toronto,Kanada bersama istrinya Karen, dan kedua anaknya Chloe dan Chance Abraham LaBrie.
(v2trock.blogspot.com/2009/01/biografi-kevin-james-labrie.html)
Profile Jordan Ruddes
Jordan Rudess (lahir dengan nama Jordan Rudes pada 4 November 1956) adalah pemain keyboard band progresif rock Dream Theater.Dia masuk Dream Theater menggantikan Derek Sherinian.Hal ini dimulai saat Mike Portnoy memutuskan untuk membentuk supergroup dengan Magna Carta Records.Rudess terpilih untuk mengisi bagian keyboardist dalam band yang terdiri dari Tony Levin, Mike Portnoy, dan John Petrucci ini.Selama rekaman 2 album Liquid Tension Experiment ini meyakinkan Portnoy dan Petrucci bahwa Rudess adalah keyboardist yang cocok untuk Dream Theater.Dan akhirnya mereka memutuskan mengajak Rudess untuk menggantikan Derek Sherinian yang telah bersolo karir.
(hgmb-gorontalo.blogspot.com/2009/.../jordan-rudess-biografi.html)
Profil Mike Portnoy
Nama lengkap: Michael Stephen Portnoy
Birthday: April 20, 1967 Birthday: April 20, 1967
Height: 5' 10'' Height: 5 '10''
Hair color: Black Warna rambut: Hitam
Eye color: Green Warna mata: Green
Favorites Favorit
Directors: Woody Allen, David Lynch, Stanley Kubrick Direksi: Woody Allen, David Lynch, Stanley Kubrick
Actors: Robert DeNiro, Jack Nicholson, Al Pacino Actors: Robert De Niro, Jack Nicholson, Al Pacino
Sports: Boxing Olahraga: Tinju
TV shows: Twin Peaks, The Simpsons, The Twilight Zone TV shows: Twin Peaks, The Simpsons, The Twilight Zone
Food: Fast food, especially Taco Bell Makanan: Makanan siap saji, terutama Taco Bell
Drink: Jagermeister, beer Drink: Jägermeister, bir
Mike Portnoy lahir pada 20 April 1967 dan dibesarkan di Long Beach, New York, di mana minatnya pada musik dimulai pada awal
age. usia. "My father was a rock n' roll disc jockey, so I was always surrounded by music constantly. I had this huge record "Ayahku adalah seorang rock n 'roll disc jockey, jadi saya selalu dikelilingi oleh musik terus-menerus. Aku punya catatan besar
collection when I was real young and loved the Beatles and then later on Kiss. koleksi ketika aku benar-benar muda dan mencintai The Beatles dan kemudian di Kiss. It was inevitable that I'd become a musician." Tidak bisa dihindari bahwa aku telah menjadi seorang musisi. "
Although Mike taught himself how to play the drums, he did take music theory classes in high school. Meskipun Mike belajar sendiri cara memainkan drum, dia mengambil kelas-kelas teori musik di sekolah menengah. During that time he Selama waktu itu ia
began playing in local bands Intruder, Rising Power and Inner Sanctum, the latter of which released their own album. mulai bermain di band-band lokal Intruder, Rising Power dan Inner Sanctum, yang terakhir yang merilis album mereka sendiri. Mike left Mike kiri
the band after being awarded a scholarship to attend Berklee Music College in Boston. band setelah mendapat beasiswa untuk menghadiri Musik Berklee College di Boston.
An avid collector of many things, Mike has a vast array of Dream Theater memorabilia including bootlegs, posters, clippings Kolektor keranjingan banyak hal, Mike memiliki array luas Dream Theater memorabilia termasuk bootlegs, poster, kliping
and everything else under the sun with the band's name on it. dan segala sesuatu di bawah matahari dengan nama band di atasnya. He is also responsible for capturing everything the band does on Ia juga bertanggung jawab untuk menangkap semua band tidak di
video tape and DAT. rekaman video dan DAT. His huge video collection includes favorite films as 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder and The Koleksi video yang besar termasuk film favorit tahun 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder dan The
Wall along with episodes of The Simpsons and memorable boxing matches. Dinding bersama dengan episode The Simpsons dan mengesankan pertandingan tinju.
Mike mengatakan bahwa pengaruh terbesar adalah Rush drummer Neil Peart dan almarhum Frank Zappa. Other favorites include drummers Favorit lain termasuk drumer
Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham and Keith Moon and bands such as The Beatles, Queen, Yes, Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham dan Keith Moon dan band-band seperti The Beatles, Queen, Ya,
Metallica, Jellyfish, Iron Maidon, U2 and Jane's Addiction. Metallica, Jellyfish, Iron Maidon, U2 dan Jane's Addiction. He is also a fan of rap music. Dia juga seorang penggemar musik rap.
Mike and his wife Marlene live in Rockland, NY with their daughter Melody Ruthandrea, new son Max John, dog Bongo and cats ET and Mike dan istrinya Marlene tinggal di Rockland, NY dengan Ruthandrea Melody putri mereka, anak baru Max John, anjing dan kucing Bongo ET dan
Cypress. Cypress.
Mike uses Tama Starclassic drums, Sabian Cymbals, Remo heads, Drum Workshop Pedals, Pro-Mark Drumsticks and Latin Percussion. Mike menggunakan drum Starclassic Tama, Sabian Cymbals, Remo kepala, Workshop Drum Pedals, Pro-Mark drumsticks dan Latin Percussion.
(mportnoy.tripod.com/bio.html).
Mike Portnoy lahir pada 20 April 1967 dan dibesarkan di Long Beach, New York, di mana minatnya pada musik dimulai pada awal
age. usia. "My father was a rock n' roll disc jockey, so I was always surrounded by music constantly. I had this huge record "Ayahku adalah seorang rock n 'roll disc jockey, jadi saya selalu dikelilingi oleh musik terus-menerus. Aku punya catatan besar
collection when I was real young and loved the Beatles and then later on Kiss. koleksi ketika aku benar-benar muda dan mencintai The Beatles dan kemudian di Kiss. It was inevitable that I'd become a musician." Tidak bisa dihindari bahwa aku telah menjadi seorang musisi. "
Although Mike taught himself how to play the drums, he did take music theory classes in high school. Meskipun Mike belajar sendiri cara memainkan drum, dia mengambil kelas-kelas teori musik di sekolah menengah. During that time he Selama waktu itu ia
began playing in local bands Intruder, Rising Power and Inner Sanctum, the latter of which released their own album. mulai bermain di band-band lokal Intruder, Rising Power dan Inner Sanctum, yang terakhir yang merilis album mereka sendiri. Mike left Mike kiri
the band after being awarded a scholarship to attend Berklee Music College in Boston. band setelah mendapat beasiswa untuk menghadiri Musik Berklee College di Boston.
An avid collector of many things, Mike has a vast array of Dream Theater memorabilia including bootlegs, posters, clippings Kolektor keranjingan banyak hal, Mike memiliki array luas Dream Theater memorabilia termasuk bootlegs, poster, kliping
and everything else under the sun with the band's name on it. dan segala sesuatu di bawah matahari dengan nama band di atasnya. He is also responsible for capturing everything the band does on Ia juga bertanggung jawab untuk menangkap semua band tidak di
video tape and DAT. rekaman video dan DAT. His huge video collection includes favorite films as 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder and The Koleksi video yang besar termasuk film favorit tahun 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder dan The
Wall along with episodes of The Simpsons and memorable boxing matches. Dinding bersama dengan episode The Simpsons dan mengesankan pertandingan tinju.
Mike mengatakan bahwa pengaruh terbesar adalah Rush drummer Neil Peart dan almarhum Frank Zappa. Other favorites include drummers Favorit lain termasuk drumer
Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham and Keith Moon and bands such as The Beatles, Queen, Yes, Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham dan Keith Moon dan band-band seperti The Beatles, Queen, Ya,
Metallica, Jellyfish, Iron Maidon, U2 and Jane's Addiction. Metallica, Jellyfish, Iron Maidon, U2 dan Jane's Addiction. He is also a fan of rap music. Dia juga seorang penggemar musik rap.
Mike and his wife Marlene live in Rockland, NY with their daughter Melody Ruthandrea, new son Max John, dog Bongo and cats ET and Mike dan istrinya Marlene tinggal di Rockland, NY dengan Ruthandrea Melody putri mereka, anak baru Max John, anjing dan kucing Bongo ET dan
Cypress. Cypress.
Mike uses Tama Starclassic drums, Sabian Cymbals, Remo heads, Drum Workshop Pedals, Pro-Mark Drumsticks and Latin Percussion. Mike menggunakan drum Starclassic Tama, Sabian Cymbals, Remo kepala, Workshop Drum Pedals, Pro-Mark drumsticks dan Latin Percussion.
(mportnoy.tripod.com/bio.html).
Profil John Myung
Sejak zaman 1980-an (saat berdirinya Dream Theater), John Myung yang orangtuanya berasal dari Korea ini beserta dua personil lainnya telah membantu Dream Theater melewati saat-saat kritis dan masa jatuh bangunnya.
Sebagai seorang pendengar antusias musik klasik, dia memilih biola semenjak masih berumur lima tahun. Hingga saat menginjak usia belasan tahun, John Myung memutuskan untuk memilih gitar bass sebagai instrumen favoritnya.
Ketika belajar di sekolah musik Berklee - Boston pada tahun 1986, Myung berjumpa dengan dua teman satu sekolahnya, gitaris John Petrucci dan drummer Mike Portnoy. Dengan ditambah seorang pemain keyboard dan seorang vokalis, akhirnya mereka membentuk sebuah grup band Majesty.
Pada tahun berikutnya mereka mendapatkan tawaran rekaman. Tetapi grup band Majesty ini ternyata hanya berumur pendek dikarenakan sebuah konflik dengan grup band di Las Vegas yang memiliki nama yang sama. Akhirnya mereka sepakat untuk merubah nama grup bandnya menjadi Dream Teater, diambil dari nama sebuah bioskop di California.
Myung, Petrucci dan Portnoy hingga detik ini masih merupakan anggota tetap Dream Theater, dan sepanjang sejarah Dream Theater telah terjadi beberapa kali bongkar-pasang vokalis dan keyboardis.
Myung agaknya telah menjadi anggota Dream Theater yang paling misterius. Dia jarang terlihat berkomentar tentang dirinya ataupun menonjolkan dirinya sendiri dalam video klip dan konser-konser Dream Theater. Fakta ini membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah seseorang dari mereka pernah melihatnya berbicara.
Pada kenyataannya Myung telah berbicara dalam video tutorialnya, juga saat jumpa penggemar dalam pertunjukan-pertunjukan live show Dream Theater. Bahkan jika ditanya tentang topik yang tepat -seperti memainkan tekhnik-tekhnik bas, dia akan berbicara untuk jangka waktu yang panjang.
Kepribadian misteriusnya lebih terasa saat pertunjukan Dream Theater di Jerman. Secara tiba-tiba Myung mendatangi James LaBrie seraya men-tekel-nya gaya American football. Baik hadirin maupun personil band lainnya banyak yang kebingungan dan keheranan. Kejadian ini kelak dikenal sebagai "gasakan Myung".
Diluar tindakan itu, Myung terkenal dengan prinsip disiplin berlatihnya yang tinggi. Baik Kevin Shirley pada "Metropolis 2000: Scenes From New York DVD" maupun mantan keyboardis Dream Theater Derek Sherinian dalam situs pribadinya menyatakan bahwa John Myung sejauh yang mereka tahu adalah satu-satunya musisi yang melakukan 'warming-down' setelah pertunjukan live show. Dalam sebuah postingan forum, John Petrucci berkata bahwa ketika dulu masih di Berklee, dia dan Myung mempunyai kesepakatan untuk berlatih sedikitnya enam jam sehari.
Di antara waktu senggangnya, Myung merupakan salah seorang anggota utama grup band Platypus sejak 1998, bersama dengan Ty Tabor (King’s X) , Derek Sherinian (eks keyboardis Dream Theater) dan Dixie Dregs drummer Rod Morgenstein. Platypus sejauh ini telah merilis tiga album, dan album terakhirnya adalah "The Jelly Jam". Myung juga memiliki sebuah video tutorial "Progressive Bass Concepts", dirilis tahun 1996.
Nama Lengkap: John Ro Myung
Website Resmi: http://www.johnmyung.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar Bass: RBX-JM 6 string (senar) signature bass, Yamaha
Tempat Lahir: Illinois, Chicago 24 Januari 1967
Pengaruh: Chris Squire, Steve Harris (Iron Maiden), Rush’s Geddy Lee
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: Long Island, New York (id.shvoong.com).
Profil John Petrucci
Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi: JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.
John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum. (Sumber : Kiw's Blog).
Biografi
Senin, 22 Februari 2010James LaBrie -- vocals
John Myung -- bassJohn Petrucci -- guitars
Mike Portnoy -- drums
Jordan Rudess -- keyboards
Octavarium is not only the eighth studio album from progressive heavy rockers Dream Theater, but it also marks 20 years of existence for this majestic outfit. "It's pretty incredible," says drummer Mike Portnoy, "Especially given the nature of what we do. I think maybe that's probably been the secret to our longevity, is that we've never fit in. But it's still incredible that here we are, 20 years later, and we're not one of those bands that's just sticking around on the downslide. We're still growing and progressing with each album and tour."
Not only has the five-piece resolutely defied both popular trends and fickle public tastes throughout its career, but Dream Theater's sound and approach is more vibrant, powerful and wide-ranging than ever. Octavarium, produced by the longtime tandem of Portnoy and guitarist John Petrucci, and mixed by Michael Brauer, encompasses the many varieties of heavy, epic, complex rock that has drawn legions of fans to the band's monumental catalog of releases and dynamic, marathon live shows.
"We had two goals this time," explains Portnoy about the band's focused-like-a- laser approach. "The first goal was a reaction to our last album, Train Of Thought (2003), which was intentionally very, very dark and heavy from start to finish. It was definitely the heaviest album we ever made. So when it came time to make this record, we knew we didn't want to do that again. We wanted to go back to a more traditional Dream Theater style, which is a variety of everything. We still have heavy songs, but also have some lighter songs, some epic, progressive songs -- it's more of a balance."
Portnoy adds that the group's second goal was to challenge themselves as songwriters by composing shorter pieces than the band is famous for. "Our last three or four albums, almost every song was very long. I mean, we've always had long songs our whole career, but -- we kind of did that formula to death. So we wanted to challenge ourselves this time to try and write shorter songs. For most bands, it's a challenge to write a long song, but to us, the challenge is to go the other way. There are three or four songs on the album that are very short and concise, but are still Dream Theater."
Indeed, tunes such as "I Walk Beside You" and "The Answer Lies Within" clock in at five minutes or under -- largely unexplored territory for a band known for "double digit" masterpieces like "A Change Of Seasons" and "Metropolis." But what's even more surprising about those two new tracks -- both highlights of Octavarium -- is the diversity of material they represent. "Songs like those are kind of new for Dream Theater," says Portnoy. "There's almost a Coldplay or U2 influence. It's something that we've always had and tried to tap into, but I don't think we've ever truly nailed it as strongly as we did with these songs. And then you have songs like 'Panic Attack' and 'The Root Of All Evil' which are so dark and heavy and progressive and technical, and then something like 'Octavarium' and 'Sacrificed Sons,' which are true epics."
The latter two cuts both feature an orchestra, something the band has never utilized before, while the 24-minute title cut is sure to become one of the band's signature pieces. "I think it's one of the best things we've ever written, because it encompasses a little bit of everything that Dream Theater is about in one statement," says Portnoy proudly. "I think most of our fans' favorite songs from our catalog tend to be those type of songs."
That catalog extends back to 1989, when Dream Theater released its debut album, When Dream And Day Unite. The group has formed several years earlier, in September of 1985, when Berklee School of Music students Portnoy, John Myung and John Petrucci decided to start a band together. Originally known as Majesty, the fledgling act recruited keyboardist Kevin Moore and singer Chris Collins into the fold. Collins eventually left, replaced by Charlie Dominici, while another band forced them to drop the Majesty moniker in favor of Dream Theater, named after a demolished California cinema.
When Dream And Day Unite made an immediate impact on the underground progressive rock scene, but Dream Theater wanted to push further. Replacing Dominici with James LaBrie, the group signed to Atco (later absorbed by Atlantic) and recorded 1992's groundbreaking Images And Words. Featuring the hit, "Pull Me Under," the album introduced Dream Theater to hordes of new fans that continue to support the band to this day.
Many more albums followed, including 1994's Awake, 1997's Falling Into Infinity and 1999's Scenes From A Memory. At the same time, Kevin Moore gave way to first Derek Sherinian, then Jordan Rudess. Personnel changes, label turnover, and the ill-timed release of 2001's Live Scenes From New York -- which arrived on September 11th, 2001, with cover art featuring a New York skyline against a backdrop of flames -- roiled the group but never truly deflected it from its musical path. "The biggest reason we've been able to endure that is our devoted fan base," says Mike Portnoy. "Our fans are as big a part of the story as we or our music is. They're the reason that we're able to keep a major label deal and go and play sheds and large theatres and stuff like that without mainstream exposure. It's due to this incredible fan base that stands by us through thick and thin from year to year."
Langganan:
Postingan (Atom)